Protect.

Hakaze Kaoru × Hizafa Rein. #FaureYume; #KaoRein.

A little pushy, but that's okay. written by @HimariNa__ (Naomi/Himari).

#FanfictionArchives; #Yumeships. #EnsembleStars © Happy Elements K.K, David Production.


Rein menatap kosong pada pemandangan yang sedang ia lihat. Gelak tawa manis dari para gadis sosialita yang sudah pasti terbuat dari perawatan yang mahal.

Beberapa laki-laki yang tengah asik bermain dan menggoda beberapa gadis. Suara musik yang meramaikan area tersebut.

“Aku mau pulang,” ucap Rein. Dibanding berada di tempat yang sama sekali tidak cocok dengannya.

Terutama karena hanya dirinya yang mengenakan pakaian polos, berupa kaos lengan panjang, dan juga celana training yang senada dengan pakaiannya.

Lagipula Rein sama sekali tidak tertarik dengan pesta seperti ini. Namun disatu sisi ia harus tetap disini karena Kaoru yang terus memaksanya untuk menemaninya datang ke tempat pemotretannya.

“Rein-chan tunggu disini dulu ya,” ucap Kaoru yang baru saja mengganti pakaiannya dengan setelan pantai berupa celana renang dan hoodie tanpa lengan dengan resleting yang dibuka seluruhnya.

“Malam-malam pakai pakaian terbuka gitu nggak dingin ya?” gumam Rein sembari menatap punggung Kaoru yang berjalan menuju bar tempat pemotretan berlangsung.

Sementara para gadis yang tengah berpesta disana berteriak histeris dengan kedatangan Kaoru yang melakukan pemotretan di bar tersebut.

Rein menatap ke sekitar, tidak tahu harus melakukan apa sembari menunggu Kaoru. Pada akhirnya hanya menatap Kaoru yang tengah berpose meski sedikit tertutup oleh beberapa staff disana.

“Hai nona, sendirian?” Rein menoleh, sosok asing yang tidak ia kenali menyapanya begitu saja?

Gadis itu melihat ke sekelilingnya, mungkin saja ada orang lain di dekatnya. Tapi posisinya sendiri cukup jauh dari keramaian dan sorot cahaya.

“Aku?” tanya Rein menunjuk dirinya sendiri.

Pria itu terkekeh, kemudian menawarkan minuman kepada Rein yang masih kebingungan, “Tenang saja, ini bukan alkohol,” ucapnya.

“Tidak, terima kasih,” tolak Rein dengan halus. Lebih tepatnya ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran orang asing di dekatnya.

“Pertama kali datang kesini?”

Rein hanya mengangguk pelan. Mungkin nyaris tidak terlihat oleh pria itu.

“Kau terlihat sangat belia untuk pesta pantai yang dipenuhi orang dewasa, apa sedang ada masalah?” tebak pria itu.

Rein berpikir untuk kabur. Bagaimana pria ini begitu mudah mengatakan hal seperti itu tanpa canggung?

Sementara Rein sedari tadi melirik ke sekitar dan kembali menatap Kaoru. Berharap Kaoru segera selesai sehingga ia bisa pergi dari sini.

Meski ia bisa digoda oleh Kaoru. Tapi sungguh, entah kenapa Rein merasa tidak enak dengan hal ini. Apalagi tempat yang sepi dan tak tersorot seperti ini tentu akan mengundang banyak kemungkinan buruk terjadi.

“Rein-chan~ maaf menunggu lama,”

“A―”

Suara mengejutkan datang dari belakang Rein dengan kedua tangan yang kini melingkar pada kedua sisi pinggangnya. Juga mengejutkan pria yang sedari tadi mendekati Rein hingga gadis itu merasa risih.

“Terima kasih sudah menemani pacarku, tapi itu tidak perlu,” ucap Kaoru pada pria tersebut dengan penegasan pada kata menemani pacarku.

Merasa tidak baik untuk melakukan perlawanan, pria itu pergi dengan dengusan pelan. Masih cukup terdengar oleh Kaoru.

“Rein-chan tidak apa-apa kan? Dia tidak menyakitimu kan? Aaah~ Rein-chan seharusnya berada di dekat pemotretan saja tadi,” ucap Kaoru bertubi-tubi sembari membalikkan tubuh Rein agar menghadap padanya.

“Tidak apa-apa, mau dimanapun tetap tidak nyaman,” lirih Rein. Maniknya melirik ke arah para gadis yang masih menatap para gadis yang memandang Kaoru penuh pujaan.

“Aa~ Rein-chan cemburu? Tenang saja aku hanya milik Rein-chan,” ucap Kaoru yang langsung mendusel pada pipi Rein. Mengagetkan gadis tersebut.

“Ka-Kaoru hentikan!” seru Rein kaget sekaligus panik.

“Habisnya Rein-chan benar-benar manis.”

End.


Note! Writing by Naomi/Himari. @HimariNa__ on Twitter.