Belajar Sekarang atau Aku Pergi Sendiri?

Sazanami Jun × Nikishima Kumiko. #FaureTrade; #JunKumi.

Spending time together is more fun, even if the conditions are not supportive. written by @dreamereein (Faure).

#FanfictionArchives; #Yumeships. #EnsembleStars © Happy Elements K.K, David Production.


Meracau tidak jelas, itulah yang dilakukan sang gadis dengan helaian rambut biru muda, sembari memalingkan wajah dari laki-laki yang berada di sampingnya itu.

“Hei, jangan mengambek seperti itu dikala belajar,” celetuknya, berusaha membuat si gadis melanjutkan belajar.

Nikishima Kumiko namanya, ditemani oleh Sazanami Jun. Tak disangka kalau ia akan terlibat dalam kondisi seperti ini. Mendengar pernyataan dari si lelaki, ia mengutarakan sesuatu, “Aku sudah bilang padamu kalau tidak suka belajar, Jun-kun!”

Jun mulai terlihat kesal sekarang, bukan pertama kalinya Kumiko bersikap seperti itu padanya. Tentu saja berkat hal yang tak sesuai keinginan Kumiko sendiri, yang menjadikan ia perlu berhadapan dengan apa yang sekarang terjadi.

“Huh? Baiklah, kerjakan sendiri dan aku akan pergi sekarang.” Jun mengambil posisi untuk berdiri dari kursi, namun langkah kakinya langsung tertahan. Saat Jun menoleh sejenak, ternyata ujung pakaiannya ditarik oleh Kumiko yang sedang merengut kesal.

“Jun-kun kok begitu sih?! Katanya tadi mau menunggu aku dulu,” desaknya.

Jun yang dilontari kata-kata tersebut tersentak, akan tetapi segera meralat ucapannya Kumiko, “Hanya saja, kau belum menyelesaikan tugasmu yang satu itu.” Ia menunjuk ke arah buku-buku yang ada di hadapan Kumiko sedari tadi.

“Itu bisa kukerjakan nanti, kok!”

Jun menatap Kumiko dengan air muka tidak percaya. Bahkan mimik wajah yang dibuat oleh Kumiko saat ini malah tampak memelas. Kemudian, Jun mengatur dirinya untuk mengatakan apa yang ingin dikatakan. “Nanti kapan memangnya?”

Jun malah bertanya padanya. Kendati Kumiko langsung merespons, ia malah bergumam tidak jelas. “Erm ..., nanti malam?” tutur Kumiko tidak yakin, mulai melirik kesana-kemari.

Tepat beberapa detik ucapan yang dikeluarkan oleh Kumiko terdengar masuk ke telinganya Jun, ia mulai mengacak-acak rambut biru muda miliknya. “Tidak baik untukmu mengerjakan tugas hingga larut!” sanggah Jun.

“Ugh ....” Kumiko tidak tahan, sebab perkataan Jun ada benarnya juga. Tidak baik mengerjakan tugas hingga larut, walau dia akan tetap mengerjakannya meskipun mengeluh pada bagian-bagian tertentu terlebih dahulu.

“Lalu, inginmu sekarang bagaimana? Selesaikan tugas terlebih dahulu atau pergi sekarang, tetapi aku tidak akan berjanji kalau akan menemanimu untuk mengerjakan tugas itu. Pilih yang mana?” tawar Jun, kembali mengatur posisi duduknya, dengan senyuman yang mungkin lebih mirip seringaian?

Walaupun sulit, Kumiko perlu memilih salah satu. Awalnya ia ingin pergi sekarang bersama Jun. Akan tetapi, ketika mendengarkan perkataan lanjutan dari Jun tidak berjanji akan menemaninya, itu membuat diri mengurungkan niat untuk memilih opsi tersebut.

Kumiko ingin menghabiskan hari ini bersama dengan Jun setidaknya, meski dibantai tugas yang tak pernah memiliki hari libur. Lagi pula, ia sedikit bersyukur bisa bertemu dengan Jun di lokasi seperti ini. Secara tidak sengaja, berakhir ia harus berhadapan dengan tugas miliknya.

“Euh, aku memilih selesaikan tugas terlebih dahulu saja,” ucapnya.

Jun pun mulai menampilkan senyum puas setelahnya. “Oke, karena kau sudah menentukan, mulailah untuk bisa fokus.” Kumiko kembali mengeluh, ketika mendengarkan hal yang sama untuk kedua kalinya. Ia merasa tidak nyaman, meskipun begitu dia mencoba untuk mengerjakannya sebisa mungkin.

Ada satu jam telah berlalu Kumiko berhasil menyelesaikan tugas miliknya. Tentu saja, hal tersebut diselingi oleh dengan ucapan pembenaran dari Jun, yang menemukan kesalahan dibeberapa jawaban tugas Kumiko.

Sungguh, Kumiko bersyukur dengan adanya Jun berada disisinya sekarang. Ia cukup terbantu dengan penjelasan yang diberikan. Walau Jun sendiri kurang bisa dikatakan sebagai orang yang bisa mengajari, mungkin ia lebih mirip seseorang yang akan membantu disaat kesulitan.

“Kau melakukannya dengan baik, Kumiko.” Jun mulai mengacak helaian rambut miliknya, ketika Kumiko menatap dia berharap kalau ia berhasil melakukan sesuai dengan pembenaran yang diucapkan tadi.

Kumiko merasa senang sekarang, entah mengapa setelah berhasil berhadapan dengan suatu hal yang tak bisa dilakukan olehnya, ia merasakan panas pada wajahnya. Ah, tampak pada wajah ... ternyata ia merona malu. Ia mulai menunduk.

“Untuk orang seperti dirimu, kurasa kau cukup pintar.”

Oh? Kumiko mendongak dan alisnya mengerut, menandakan diri tidak suka. Izinkan Kumiko untuk menarik kata-kata dalam hati yang ia katakan sebelumnya, sebab telah jatuh dalam perkataan hangat yang benar saja ditujukan pada dia seorang. Mulai mengambil atensi ke arah lain, Kumiko segera membereskan barang bawaannya.

Jun mulai beranjak untuk berdiri dari kursinya, “Sudah dibereskan semua? Jangan sampai ada yang tertinggal, lho.” Mendengar ia berkata demikian, Kumiko merengut kesal kembali. Tidak adakah sehari saja ucapan Jun bukan terkesan untuk menyindirnya?

“Ish! Jun-kun jangan terus menerus menyindirku.” Kumiko merasa tidak terima dengan perkataan yang dilontarkan oleh Jun. Padahal belum ada lima menit setelah ia mengatakan hal sebelumnya.

Jun terlihat menyeringai dan sepertinya ia akan menggoda Kumiko sekarang. “Heh~ Padahal aku tidak sedang menyindir. Karena aku tahu kau sering ceroboh, makanya aku mengingatkan dirimu.”

“Jun-kun menyebalkan!”

Tidak terduga, karena Jun tertawa. Ah, lebih tepatnya tertawa setelah menyindir Kumiko. “Jadi, kau masih ingin pergi tidak, Kumiko?” tanyanya seolah melupakan apa yang terjadi baru saja.

Kumiko telah menyelesaikan mengemasi bawaannya itu. Ia mulai bertanya balik, “Pergi ke mana?”

“Tempat biasa, ke arcade game. Mau tidak?” tawar Jun mulai mengungkapkan.

Kumiko tersenyum sumringah, ketika mendengar tujuan tempat yang akan mereka kunjungi. Ia mulai berseru, “Tentu saja, aku mau!”

Namun, ketika ia berseru tadi, beberapa pandangan mulai menatap ke arahnya. “Oi. Jangan bilang kau lupa, kalau saat ini kita masih berada di perpustakaan?” sahut Jun.

“Ah, aku lupa ....”

“Dasar ceroboh.”

End.


Note! Nikishima Kumiko belongs to @NikishimaKumiko for Art/Writing Trade.