Beach/Sea.
Hakaze Kaoru × Reader. Day 18 of #SimpTember 2021.
written by @faudiaryza (Rein).
#FanfictionArchives. #EnsembleStars © Happy Elements K.K, David Production.
Manik gelap itu senantiasa menanti kedatangan. Berpikir sudah lama tak pernah berkunjung kemari. Rasa sedih terkadang kian menghantui. Detik-detik berlalu, menguras emosi akan memori.
Jikalau hari itu ia bisa melakukan sesuatu, maka sesuatu itu mungkin saja tak terulangi. Tiada keinginan basa-basi keluar sebagai lapalan mantra. Udara laut dimalam hari, sudah sering kali menusuk kulit.
Tidak terpikir akan adanya bulir bening yang turun, mengucur deras bak air terjun pada wajah. Tepukan tangan pelan pada bahu, guna memanggil sang adam. Namun tak didengarkan sewaktu dipanggil namanya.
Menoleh dari sudut ekor mata, manik gelap itu spontan kaget mengetahui sosok yang dinanti. “Maaf membuat Kaoru-san terkejut,” seutas kalimat dilantunkan pemilik bibir ranum itu.
Memposisikan berada disamping sang adam, Hakaze Kaoru. Sering ia panggil demikian, ibu jari tangan mengusap ujung bulir bening yang mengering. Wajah sembab itu menjadikan saksi kesedihan terdalam, bahkan angin laut tak mau kalah memberikan sensasi menusuk sang insan.
“[Name]-chan, ke mana saja?”
Tanpa persetujuan, pelukan hangat menghantam pemilik nama [Full Name]. Dipanggil seperti itu, menyesuaikan sifat dan kepribadian diri. Dengan tatapan sayu, ia kembali mengatakan sesuatu.
“Kenapa tak ada kabar semenjak hari itu? Aku pikir—”
“Maafkan aku untuk hal itu, bukannya aku tak ingin memberitahu ... tapi, 'mereka' cukup terburu-buru.”
Tangan beranjak dari menepuk-nepuk punggung, ke atas kepala. Mengusap perlahan surai pirang milik dirinya, mencoba menenangkan yang terkasih. “... Ah, bila dipikirkan itu memang tidak salah,”
Tangan sudah tak lagi saling memeluk, lukisan indah akan senyuman tercetak disana. “Tapi, mengapa [Name]-chan mengetahui aku selalu berada disini?” Dengan kata 'selalu' sedikit samar, selebihnya biasa saja.
“Hm, kenapa ya?”