Artworks.
Fushiguro Megumi × Kai. #FaureGift; #FushiKai.
Don't compare anything with anyone else. written by @dreamereein (Faure).
#FanfictionArchives; #Yumeships. #JujutsuKaisen © Gege Akutami.
Tampak gelisah, kini ia menatap kembali karya seni yang telah selesai dikerjakan. Ia merasa bahwa karya seni miliknya itu, tak ada apa-apanya dibandingkan orang lain yang lebih berbakat.
Hingga, ketukan pintu sedikit menggerakan hatinya untuk bergerak membuka. “Eh, Gumi?” sapanya.
Tak benar-benar menyapa, hanya sekedar memastikan. Dia yang disebutkan namanya mengangguk pelan.
“Iya, ini aku.”
Usai setelah perbincangan sebentar itu, sang dara mulai kembali berkutat pada meja yang ada hasil dari karya seni kerjaannya.
“Gumi, coba lihat hasil karya seniku, bagus gak?” ujarnya, mulai memperlihatkan karya seni dihadapan sang puan, yang baru saja duduk itu.
Melirik ke arah lukisannya sang kekasih, ia tampak mengukir senyum tipis. “Bagus, kok.” Ucapan yang menjadi semangat untuk wanitanya, hanya terjadi sebentar.
Kai, namanya. Ia kembali gelisah. Padahal sudah diberikan dukungan dari sang kekasih. “Tapi, karya seniku itu nggak sebagus punya orang diluaran sana. Gumi gimana, sih?”
Ah, salahkah seorang Fushiguro Megumi mengatakan hal benar?
Sejujurnya, ia benar-benar menyukai apapun karya seni yang dibuat oleh Kai seorang. Meskipun, wanitanya ini mulai mengeluhkan hal yang sama seperti demikian.
“Itu benar lukisanmu, kan?”
Bukannya tidak yakin, ia hanya mencoba memastikan terlebih dahulu. Apakah wanitanya ini mengakui hal tersebut?
Dan, luar biasa. Kai menganggukinya. “Iya dong, ga mungkin juga kalau ini punya orang lain. Nih buktinya,” balas Kai seraya memperlihatkan bekas cat di atas mejanya. Setidaknya, sebagai bukti ia menunjukannya.
Lekas, Megumi menepuk kepalanya. “Nah, kalau begitu. Sudah paham kan, apa yang aku maksudkan?” Namun, Kai tak langsung paham begitu saja.
Megumi yang paham mulai mengatakan, “Ini lukisanmu, ini karyamu. Jadi, jangan bandingkan sama karya buatan yang lainnya.”
Kai sedikit tertegun. Ia tak menyangka. Selain Megumi berkata lebih panjang, kini berdiri dan mengelus pucuk rambutnya, menyemangati.
“Baiklah. Aku mengerti,” kata Kai mulai sedikit merona. Karena tak mampu menahan rasa bahagianya, ketika mendapatkan dukungan seperti ini, terlebih dari sang kekasih.
End.
Note! Kai belongs to @pafutachi from Twitter for Writing Gift.